SINOPSIS DI ATAS PELANGI CINTA
Ada dua orang laki-laki bersaudara kandung, namun mereka terpisah sejak kanak-kanak karena kondisi ekonomi orang tuanya yang miskin. Parman, adalah anak yang dipelihara oleh Pakde dan Budenya yang juga miskin namun tetap dalam ajaran dan didikan agama yang taat, sedangkan adiknya Bunawan dipelihara oleh ibunya namun semua berjalan apa adanya tanpa ada dasar dan didikan agama.Waktu yang bergulir hingga mereka dewasa membuat mereka menjadi pribadi yang berbeda pula.
Keduanya bertemu kembali setelah dewasa dan bersama-sama merantau ke Malaysia mencari kerja. Namun dalam setiap kegiatan, tindakan dan keputusan yang diambil selama mereka merantau selalu saja bertentangan, bahkan sampai pernah mereka bersaing merebut hati seorang gadis, dan berakhir dengan kejadian yang miris. Salah satunya berhasil dalam merantau dan telah menjadi manajer pada perusahaan Galangan kapal yang ada di Malaysia dengan penghasilan yang menggiurkan, sedangkan yang satunya pulang kampong dan bekerja sebagai mandor biasa pada perusahaan kayu lapis dengan penghasilan yang tak seberapa.
Selama perantauan, mereka juga bertemu banyak rintangan dan tantangan, namun bagaimanakah mereka menghadapinya ? Apakah bekal agama yang dimiliki Parman sudah cukup untuk mengatakan bahwa keberhasilannya itu karena alasan agamanya saja, ataukah karena keuletan, kesabaran dan pelangi cinta yang mampu dia tebarkan dalam setiap perjalanannya ?”. Sementara itu, apakah Bunawan tidak terlalu sukses hanya karena dia tidak memiliki landasan agama yang kuat, ataukah dia kurang ulet, kurang sabar dan kurang memiliki pelangi cinta yang bisa ditebarkan selama perjalanan hidupnya ? Silahkan pembaca menyimpulkan sendiri, sifat apakah yang mendorong keberhasilan dan kegagalan itu ! Dan semoga, terutama bagi para perantau dan pencari kerja dapat mengambil contoh dan hikmah dari setiap kejadian yang muncul dalam cerita ini.
SEPENGGAL RENUNGAN CINTA
Kemiskinan selalu dekat dengan kemungkaran terutama jika seseorang tidak mampu mempertahankan iman, tetapi sebenarnya kemiskinan dapat juga menjadi sumber kesuksesan dan kebaikan jika seseorang mampu tidak menggadaikan iman dalam kehidupan. Ada manusia yang membawa kemiskinan dalam kemungkaran, dan ada pula yang membawanya dalam kebaikan. Kemiskinan yang banyak dipahami orang adalah kekurangan materi yang disandang, ketidakmampuan menghidupi kehidupannya dan banyak pengertian lainnya yang mengarahkan kemiskinan itu mendekati kemungkaran. Banyak dari kita yang lupa bahwa kemiskinan yang perlu dihindari adalah kemiskinan iman, perasaan dan cinta.
<
Read More......
Keduanya bertemu kembali setelah dewasa dan bersama-sama merantau ke Malaysia mencari kerja. Namun dalam setiap kegiatan, tindakan dan keputusan yang diambil selama mereka merantau selalu saja bertentangan, bahkan sampai pernah mereka bersaing merebut hati seorang gadis, dan berakhir dengan kejadian yang miris. Salah satunya berhasil dalam merantau dan telah menjadi manajer pada perusahaan Galangan kapal yang ada di Malaysia dengan penghasilan yang menggiurkan, sedangkan yang satunya pulang kampong dan bekerja sebagai mandor biasa pada perusahaan kayu lapis dengan penghasilan yang tak seberapa.
Selama perantauan, mereka juga bertemu banyak rintangan dan tantangan, namun bagaimanakah mereka menghadapinya ? Apakah bekal agama yang dimiliki Parman sudah cukup untuk mengatakan bahwa keberhasilannya itu karena alasan agamanya saja, ataukah karena keuletan, kesabaran dan pelangi cinta yang mampu dia tebarkan dalam setiap perjalanannya ?”. Sementara itu, apakah Bunawan tidak terlalu sukses hanya karena dia tidak memiliki landasan agama yang kuat, ataukah dia kurang ulet, kurang sabar dan kurang memiliki pelangi cinta yang bisa ditebarkan selama perjalanan hidupnya ? Silahkan pembaca menyimpulkan sendiri, sifat apakah yang mendorong keberhasilan dan kegagalan itu ! Dan semoga, terutama bagi para perantau dan pencari kerja dapat mengambil contoh dan hikmah dari setiap kejadian yang muncul dalam cerita ini.
SEPENGGAL RENUNGAN CINTA
Kemiskinan selalu dekat dengan kemungkaran terutama jika seseorang tidak mampu mempertahankan iman, tetapi sebenarnya kemiskinan dapat juga menjadi sumber kesuksesan dan kebaikan jika seseorang mampu tidak menggadaikan iman dalam kehidupan. Ada manusia yang membawa kemiskinan dalam kemungkaran, dan ada pula yang membawanya dalam kebaikan. Kemiskinan yang banyak dipahami orang adalah kekurangan materi yang disandang, ketidakmampuan menghidupi kehidupannya dan banyak pengertian lainnya yang mengarahkan kemiskinan itu mendekati kemungkaran. Banyak dari kita yang lupa bahwa kemiskinan yang perlu dihindari adalah kemiskinan iman, perasaan dan cinta.