Saturday, October 24, 2009

SUMBER-SUMBER YANG MEMPENGARUHI
TEKNOLOGI PEMBELAJARAN


PERKEMBANGAN HISTORIS TEKNOLOGI PEMBELAJARAN
Sebagaiman yang telah disebutkan pada bab dua, indikator pertama keberadaan bidang Teknologi pembelajaran adalah munculnya pembelajaran visual, kemudian pembelajaran audiovisual, sebagai sebuah konsep.
Hasil-hasil penelitian yang dilakukan Wood dan Freeman (1929), Knowlton dan Tilton (1929) serta Carpenter dan Greenhill (1956) mengkonfirmasi pentingnya peran media dalam proses belajar mengajar dan membantu terbentuknya bidang ini. Flemming dan Levie (1976; 1993), kemudian menyimpulkan kebanyakan hasil penelitian tentang media dan psikologi yang telah dilakukan itu, dan mensintesakannya sebagai pedoman dalam design pesan.
Saat ini, bidang teknologi pembelajaran menghadapi berbagai kemungkinan pembelajaran dengan hadirnya komputer sebagai medium belajar mengajar, sekaligus dapat digunakan sebagai alat yang dapat mengintegrasikan berbagai media ke dalam sebuah unit pembelajaran. Demikian juga video yang dapat digunakan untuk dua arah dan interaktif sudah mulai menggeser dan menggantikan film pendidikan.
Sejalan dengan pengenalan dan pengembangan media pembelajaran, pengetahuan tentang pembelajaran juga berkembang. Karakteristik pebelajar dan proses belajar menentukan karakteristik metoda penyampaian.
Perubahan yang sangat besar dalam teknologi pembelajaran dewasa ini adalah adanya perluasan area dalam prakteknya. Meskipun bidang ini dimulai di lingkungan pendidikan dasar dan menengah, pelatihan militer, pendidikan orang dewasa, dan pendidikan tinggi bahkan sebagian besar kegiatan bidang teknologi pembelajaran pada saat ini berupa pelatiahan-pelatihan di sektor swasta.
Akhirnya lingkungan pembelajaran ini membuktikan beragamnya kebutuhan pebelajar dengan berbagai rentang usia dan dengan berbagai minat serta organisasi dengan berbagai tujuan keragaman konteks Teknologi Pembelajaran juga mencerminkan keragaman nilai dan sikap organisasi dan individu. Budaya yang beragam diantara berbagai komunitas, menimbulkan masalah baru sehingga mendorong terhadap pertumbuhan dan perkembangan bidang Teknologi Pembelajaran.

Sumber Pengaruh Utama
Teknologi Pembelajaran sebagai bidang yang mempunyai perhatian khusus terhadap aplikasi, prinsip dan prosedurnya berdasar teori. Bidang ini kemudian berkembang bukan hanya berupa pengetahuan teoritik tetapi juga pengetahuan praktik. Seorang teknolog pembelajaran seyogyanya memahami dan menggunakan landasan pengetahuan profesi dari etos para pakar dimana setiap domain terbentuk oleh :
 Landasan Penelitian dan Teori
 Nilai dan Perspektif yang berlaku; dan
 Teknologi itu sendiri






PENGARUH PENELITIAN DAN TEORI
Teknologi pembelajaran telah dipengaruhi teoridari berbagai bidang kajian. Akar teori ini dapat ditemui dalam berbagai disiplin termasuk :
 Psikologi
 Rekayasa
 Komunikasi
 Ilmu Komputer
 Bisnis; dan
 Pendidikan secara umum
Sementara penelitian dan teori digunakan oleh para teknolog pembelajaran untuk menuntun sebagian besar karyanya, prinsip-prinsip umum seringkali diterjemahkan kedalam bentuk model-model yang memberikan rumusan prosedur yang direkomendasikan. Model-model yang paling berpengaruh merupakan prosedur disain pembelajaran.
Berikut pemaparan sekilas mengenai dasar teori dan penelitian untuk setiap kawasan (Kita telah mempelajari dan mendiskusikan hal-hal yang berhubungan dengan masing-masing kawasan pada Bab Dua).
1. Desain (Design)
2. Pengembangan (Development)
3. Pemanfaatan (Utilization)
4. Pengelolaan (Management)
5. Penilaian (Evaluation)

1. Desain (Design)
Ciri utama desain pembelajaran adalah adanya dugaan bahwa prinsip-prinsip dan prosedur-prosedurnya didasarkan pada hasil penelitian. Terdapat aliran-alirna pemikiran utama yang memberi arahan pada perkembangan bidang ini, antara lain:
 Teori sistem Umum
Teori sistem umum diterapkan dalam bidang bidang ini melalui aplikasi model-model perancangan sistem pembelajaran (Instructional Design Model). Instructional Design Model, sebagai teori, didukung oleh logika deduktif, praktek yang dinilai dan pengalaman yang sukses.

 Penelitian dan Teori Psikologi
Deasin pembelajaran berakar pada teori belajar. Secara tradisi para behaviourist mendominasi dalam aplikasi perancangan pembelajaran. Saat ini perancangan pembelajaran menekankan pada aplikasi psikologi kognitif (Polson;1993) dan banyak juga berdasarkan pada prinsip-prinsip konstruktivisme dalam pengembangan selanjutnya.

 Teknologi Pembelajaran dan Penelitian Belajar Mengajar
Perancang memilih peristiwa atau kegiatan-kegiatan pembelajaran yang spesifik berdasar pada berbagai factor yang dapat memberikan dampak pada proses belajar mengajar. Rancangan berbagai peristiwa pembelajaran terletak pada subjek yang diajarkan atau materi pelajaran.
Selanjutnya perancang memilih media dalam perancangan pembelajaran. (lihat kembali Kerucut Pengalaman Dale, 1946 ).


 Teori komunikasi dan Penelitian Persepsi-Atensi
penelitian komunikasi trdisional, jika dikombinasikan dengan prinsip-prinsip belajar telah memberikan pengaruh yang sangat besar pada perancangan pembelajaran, terutama pada situasi rancangan makro seperti tata letak halaman, desain layer, desain grafis visual.


2. Pengembangan (Development)
Proses pengembangan pembelajaran tergantung pada prosedur desain, prinsip-prinsip utamanya dari hakekat komunikasi dan proses belajar. Secara khusus dipengaruhi juga oleh teori pemrosesan visual dan oditori, berfikir visual, dan estetika.

3. Pemanfaatan (Utilization)
Utilisasi tergantung dari proses difusi. Roger (1962, 1983) dalam penelitiannya telah membuktikan bahwa proses difusi dipengaruhi oleh pemahaman terhadap difusi inovasi. Difusi inovasi merupakan hasil dari proses yang beragam. Sebagai contoh difusi dapat berasal dari dari suatu akumulasi hasil-hasil penelitian atau hasil dari suatu proses pemecahan masalah. Idlain pihak, pendekatan politis terhadap difusi pengetahuan ini menghasilkan serangkaian kebijakan dan peraturan (Weiss seperti dikutip dalam Keeves, 1989). Difusi semacam ini makin bertambah penting bagi para praktisi, sementara penelitian dan teori merupoakan sarana yang sangat berarti dalam membentuk dan memerankan berbagai peraturan. Contoh adanya usaha pembatasan penayangan adegan kekerasan pada televisi dan pembatasan tayangan komersial pada saat jam penayangan televisi untuk anak-anak.
Molenda (1993) menyimpulkan teori dan komponen utilisi kedalam tiga bentuk tahapan, yaitu penggunaan (usage), instalasi (installation) dan institusionalisasi (institutionalization).

4. Pengelolaan (Management)
Metodologi dan teori pengelolaan telah banyak diaplikasikan baik pada berbagai bidang pengelolaan dan koordinasi proyek atau sumber maupun secara lebih luas dalam mengelola perubahan. Terdapat beberapa jenis pengelolaan antara lain :
 Pengelolaan proyek sebagai suatu konsep
 Pengelolaan Sumber belajar
 Pengelolaan sistem penyampaian
 Pengelolaan informasi

5. Penilaian (Evaluation)
Analisis, asesmen dan penilaian memainkan peranan penting dalam proses desain pembelajaran dan teknologi pembelajaran. Olehkarena itu penilaian pembelajaran diartikan sebagai suatu bentuk disiplin pengkajian dengan orientasi :
 Sistematik
 Beracu pada patokan (Criterion-referenced)
 Cenderung positivistic




NILAI DAN PERSPEKTIF/PARADIGMA ALTERNATIF
a. Nilai-Nilai Umum
Pada umumnya nilai-nilai yang ada akan berfungsi sebagai landasan berfikir dan berbuat. Nilai-nilai ini berasal dari : pelatihan dan pengalaman kerja yang sama, pembudayaan yang berasal dari teori-teori, atau karakteristik pribadi orang yang tertarik pada suatu disiplin ilmu.
Para teknolog pembelajaran sebagai suatu komunitas professional cenderung untuk menilai konsep sebagai : Replikabilitas pembelajaran, Individualisasi, efisiensi, penggeneralisasian proses isi lintas bidang, perencanaan terinci, analisis dan spesifikasi, kekuatan visual, dan manfaat pembelajaran bermedia.
Nilai-nilai disiplin ilmu terbentuk oleh aspek lain dari budaya seperti penelitian dan teori, keberadaan filosofis yang dominant, hakekat latar dimana aplikasi dilaksanakan dan pandangan alternative lain yang ikut membentuk karya para teknolog pembelajaran.

b. Perspektif alternative
Terdapat sejumlah pandangan alternatif yang berkembang di teknologi pembelajaran. Pandangan alternatif ini cenderung pada :
 Pengkajian kritis atas posisi yang sudah dianggap umum
 Orientasi pada teori alternatif; atau
 Landasan filosofis alternatif

PENGARUH TEKNOLOGI
Selain pengaruh penelitian dan teori, teknologi pembelajaran sebagai suatu bidang, tidak dapat terlepas dari pengaruh dan kemajuan teknologi. Sebagai contoh pengaruh teknologi pada bidang teknologi pembelajaran terdapat pada sistem penyampaian dan pengaruhnya terhadap pembelajaran dan belajar. Teknologi dapat memberikan prospek munculnya stimulus yang realistic, memberikan akses terhadap sejumlah besar informasi dan media dengan cepat, dan dapat menghilangkan hambatan jarak antara pengajar dan pebelajar, dan antara pebelajar itu sendiri (Hannafin, 1992).
Perancang yang terampil dan kreatif dapat menghasilkan produk pembelajaran yang dapat memberikan keunggulan dalam :
 Mengintegrasikan media
 Menyelenggarakan pengendalian atas pebelajar yang jumlahnya hamper tidak terbatas dan bahkan
 Mendesain kembali untuk kemudian disesuaikan dengan kebutuhan, latar belakang, dan lingkungan kerja setiap individu


KESIMPULAN
Bab ini mengkaji secara kritis kekuatan-kekuatan yang telah membentuk bidang teknologi pembelajaran yaitu :
1. Penelitian dan teori
2. Nilai dan paradigma alternatif
3. Teknologi itu sendiri.

Read More......

Tuesday, October 20, 2009

PUISI CINTA BUAT NURLELA

BERTAHUN BERJALAN MENYINGKAP CAKRAWALA
MENGHARAPKAN SECERCAH SINAR YANG TAK PERNAH MEMENUHI ASA
KINI KUDAPAT, KUDEKAP, KURENGKUH CINTA BERNUANSA IBADAH
NAMUN KEBIMBANGANMU MEMBUATKU KEMBALI TAK BERHARGA DAN BERMAKNA
SUNGGUH YA ALLAH,PRIBADINYA JATUH TERTANCAP DALAM HATIKU YANG MERONTA, RONA DAN MERAH
TUNJUKKAN YA ALLAH PERBEDAAN NUANSA ITU MENJADI ASA
UNTUK DAPAT SELAMANYA HIDUP BERSAMA.

BY ; AMAT SAHAR

Read More......

Monday, October 19, 2009

PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP...SUPAYA HIDUP...SEMUA BISA HIDUP...NURLELA HIDUP...HIDUP NURLELA

PEMBELAJARAN LINGKUNGAN HIDUP BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING DALAM UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN TENTANG PERUBAHAN IKLIM

OLEH : AMAT, M.Pd
NIDN. 1126067001
Materi seminar ini disampaikan pada Seminar Nasional Lingkungan Hidup Badan Pengelola Lingkungan Hidup kerjasama dengan Universitas Borneo Tarakan di Kampus Universitas Borneo Tanggal 17 Juni 2009


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN
TAHUN 2009

A. Pengertian Problem Based Learning
PBL (Project Based Learning/ Pembelajaran Berbasis Proyek) merupakan metode belajar yang menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya dalam beraktifitas secara nyata. PBL sengaja dirancang untuk digunakan pada permasalahan komplek yang diperlukan pelajar dalam melakukan insvestigasi dan memahaminya.
Pengertian pembelajaran berbasis student project yang didasarkan pada problem based learning adalah sebagai berikut :
a) PBL adalah metoda pengajaran sistematik yang mengikutsertakan pelajar ke dalam pembelajaran pengetahuan dan keahlian yang kompleks, pertanyaan authentic dan perancangan produk dan tugas [University of Nottingham, 2003].
b) PBL adalah pendekatan cara pembelajaran secara konstruktif untuk pendalaman pembelajaran dengan pendekatan berbasis riset terhadap permasalahan dan pertanyaan yang berbobot, nyata dan relevan bagi kehidupannya [Barron, B. 1998, Wikipedia].
c) PBL adalah pendekatan komprehensif untuk pengajaran dan pembelajaran yang dirancang agar pelajar melakukan riset terhadap permasalahan nyata. [Blumenfeld et Al. 1991].
d) PBL adalah cara yang konstruktif dalam pembelajaran menggunakan permasalahan sebagai stimulus dan berfokus kepada aktifitas pelajar [Boud & Felleti, 1991].
Metode pembelajaran problem based learning yang berorientasi pada student center sangat cocok dan kondusif untuk diterapkan dalam pembelajaran lingkungan hidup khususnya dalam menghadapi isu perubahan lingkungan. Hal ini didasarkan pada konsep inovasi pendidikan dan pembelajaran, terutama dalam hal berikut : 1) pelajar memperoleh pengetahuan dasar (basic sciences) tentang perubahan iklim yang berguna untuk memecahkan masalah bidang lingkungan yang dijumpainya, 2) pelajar belajar secara aktif dan mandiri dengan sajian materi perubahan iklim terintegrasi dan relevan dengan kenyataan sebenarnya (student-centered), 3) pelajar mampu berpikir kritis, dan mengembangkan inisiatif tentang penyebab dan dan solusi terjadinya perubahan iklim
Penerapan proyek untuk pelajar dalam pembelajaran lingkungan memiliki tiga manfaat umum yang saling terintegrasi, yaitu : 1) siswa mampu mengembangkan keterampilan, meneliti permasalahan dan menciptakan solusi. Kreatifitas dari suatu proyek perubahan iklim dan lingkungan yang dibuat siswa membantu perkembangan pertumbuhan individunya dalam memahami lingkungan dan permasalahannya, 2) memberikan kemampuan kognitif dan motivasi yang baik tentang perubahan iklim sehingga akan menghasilkan peningkatan pembelajaran dan kemampuan untuk lebih baik mempertahankan/ menerapkan pengetahuannya di bidang lingkungan hidup, 3) pelajar dilibatkan dalam memecahkan permasalahan lingkungan yang ditugaskan, mengijinkan para pelajar untuk aktif membangun dan mengatur pembelajaran lingkungannya, dan dapat menjadikan pelajar yang realistis dalam memandang permasalahan perubahan iklim.
Pelaksanaan pendekatan student center berbasis problem based learning ini dilakukan dengan mengacu pada hal-hal sebagai berikut:
1) Kurikulum : PBL tidak seperti pada kurikulum tradisional, karena memerlukan suatu strategi sasaran di mana proyek yang dilakukan siswa menjadi pusat kegiatan belajarnya.
2) Responsibility : PBL menekankan responsibility dan answerability para pelajar ke diri dan panutannya.
3)Realisme : kegiatan pelajar difokuskan pada pekerjaan yang serupa dengan situasi yang sebenarnya bahkan jika memungkinkan siswa dapat langsung didekatkan dengan isu perubahan iklim yang sedang terjadi. Aktifitas ini akan mengintegrasikan tugas otentik sehingga dapat menghasilkan sikap yang profesional.
4) Active-learning : menumbuhkan isu perubahan iklim yang berujung pada pertanyaan dan keinginan pelajar untuk menemukan jawaban yang relevan, sehingga dengan demikian telah terjadi proses pembelajaran yang mandiri.
5) Umpan Balik : diskusi, presentasi, dan evaluasi terhadap para pelajar menghasilkan umpan balik yang berharga sehingga akan mendorong siswa kearah pembelajaran lingkungan yang berdasarkan pengalaman.
6) Keterampilan Umum : PBL dikembangkan tidak hanya pada ketrampilan pokok dan pengetahuan saja, tetapi juga mempunyai pengaruh besar pada keterampilan yang mendasar seperti pemecahan masalah, kerja kelompok, dan self-management.
7) Driving Questions : PBL difokuskan pada pertanyaan atau permasalahan yang memicu pelajar untuk berbuat menyelesaikan permasalahan perubahan iklim dengan konsep, prinsip dan ilmu pengetahuan yang sesuai.
8) Constructive Investigations : siswa sebagai titik pusat kegiatan proyek harus menyesuaikan dengan pengetahuan tentang perubahan iklim yang sedang dan akan terus terjadi.
9) Autonomy : proyek perubahan iklim yang dikerjakan siswa akan menjadikan aktifitas mereka sangat penting dan central di masa yang akan datang. Bagaimanapun kita harus memahami secara mendalam bahwa mereka yang akan menggantikan generasi di atasnya untuk meneruskan estafet pembangunan lingkungan di masa yang akan datang.
B. Pendekatan Problem Based Learning yang berorientasi Student Center
Pendekatan yang digunakan dalam Problem Based Learning adalah penggunaan proyek sebagai metoda pengajaran/pembelajaran. Siswa bukanlah menjadi penonton atau obyek orientasi pembelajaran guru untuk mengaksikan materi pembelajarannya, namun para pelajar harus menjadi tokoh sentral dan pelaku proyek yang bekerja secara nyata, seolah-olah ada di dunia nyata yang dapat menghasilkan produk secara realistis. Prinsip yang mendasari adalah bahwa dengan aktifitas kompleks ini, kebanyakan proses pembelajaran yang terjadi akan tersusun dengan baik. Alternatif penggunaan Problem Based Learning adalah sesuatu yang sangat berbeda. Pendekatan ini memiliki dua dimensi pokok untuk menggolongkan alternatif PBL : 1) adanya penyelesaian tugas dan pembelajaran pengetahuan yang pokok, 2) adanya manajemen proyek dan pembelajaran ketrampilan secara umum. Aktifitas para pengajar dan para pelajar dapat bertukar-tukar tergantung pada derajat tingkat kendali yang diberikan kepada para pelajar dalam kedua dimensi tersebut.

C. Peran Pengajar dalam Problem Based Learning
Proses belajar mengajar dalam pembelajaran Problem Based Learning tidak menempatkan siswa atau pelajar sebagai obyek orientasi proyek guru semata, melainkan mereka sebaiknya mendapat bimbingan dari narasumber atau fasilitator sesuai tahapan kegiatan yang akan dijalankan. Fungsi pengajar dalam proses Problem Based Learning adalah : 1. sebagai narasumber yang mampu menyusun : a) trigger problems, b) sumber pembelajaran untuk informasi yang tidak ditemukan dalam sumber pembelajaran bahan cetak atau elektronik, 2) menjadi fasilitator secara umum yang memantau dan mendorong kelancaran kerja kelompok, serta melakukan evaluasi terhadap efektifitas proses belajar kelompok, 3)evaluator hasil pembelajaran yang integratif
Secara lebih rinci peran pengajar sebagai fasilitator adalah sebagai berikut.
1)mengatur kelompok dan menciptakan suasana yang nyaman,
2)memberikan materi atau informasi tentang perubahan iklim pada saat yang tepat, sesuai dengan perkembangan kelompok, 3) memastikan bahwa setiap sesi proyek kelompok diakhiri dengan self-evaluation, 4) menjaga agar kelompok terus memusatkan perhatian pada pencapaian tujuan proyek, 5) memonitor jalannya proyek dan membuat catatan tentang berbagai masalah yang muncul selama proses pelaksanaan proyek, serta menjaga agar proses belajar melalui proyek tersebut terus berlangsung dan tidak ada tahapan dalam proses belajar yang dilewati atau diabaikan, 6) menjaga motivasi pelajar dengan mempertahankan unsur tantangan dalam penyelesaian tugas proyek dan juga memberikan pengarahan untuk mendorong pelajar keluar dari kesulitannya, 7) membimbing proses belajar siswa dengan mengajukan pertanyaan yang tepat pada saat yang tepat. Pertanyaan ini hendaknya merupakan pertanyaan terbuka yang mendorong pelajar mencari pemahaman yang lebih mendalam tentang perubahan iklim melalui berbagai konsep, ide, penjelasan, sudut pandang, dan lain-lain, 8) mengevaluasi kegiatan proyek pelajar, termasuk partisipasinya dalam proses kelompok. Pengajar perlu memastikan bahwa setiap pelajar terlibat dalam proses kelompok dan berbagi pemikiran dan pandangan, 9)mengevaluasi pelaksanaan proyek yang telah dilakukan.

Read More......

PENGUMUMAN NURLELA

INI ADALAH REVIU MAHASISWA KERETA TERAKHIR UNTUK MK:PENULISAN KARYA ILMIAH, HARAP TDK TERULANG LAGI KETERLAMBATANNYA…..SEMUA MAHASISWA HARUS ONTIME..OKE ????????

REVIEW NOVEL DIATAS PELANGI CINTA
KARYA : AMAT SAHAR, M. Pd

Disusun Oleh
Nama : Surela
NIP : 19801231 200902 2 003
Tempat Tugas : SDN 001 Nunukan Selatan


Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Borneo Tarakan
Tahun Ajaran 2009 / 2010

REVIEW NOVEL DIATAS PELANGI CINTA

1. Tokoh dan sifat (Karakter)
- Parman, anak keempat dari ibu fonirah dan fosimin
Karakter : Taat beribadah, sabar, ulet, giat bekerja dan suka menolong
- Ibu Fonirah : ( Ibu Parman )
Karakter : Penyayang, lemah dalam mengarungi masalah
- Pak Kosimin : ( Bapak Parman )
Karakter : Giat Bekerja
- Tukira : Anak Pertama
Karakter : Penyayang Sama Adik – adik nya
- Djumila : Anak Kedua
Karakter : Sayang Sama Keluarga
- Paina : Anak Ke 3 ( Tiga )
Karakter : Sayang Sama Keluarga
- Bunawan : Anak 5 ( Kelima )
Karakter : Selera Tinggi, Sombong, suka hura-hura, pemalas, tihdakh taat kepada Tuhan, Pengiri, merampas hak orang lain ( Parman) dan tidak tahu diuntung
- Jumisri : Anak Ke 6 ( Enam )
Karakter : Perhatian sama keluarga
- Kudiyem : Anak Bungsu
Karakter : Manja
- Pak Narto : Pembuat Pasport Parman dan Gunawan
Karakter : Tepat Waktu
- Pak Sahar : Ipar Parman
Karakter : Baik, pemerhati terhadap iparnya
- Pacik Manggar : Paman Pak Sahar pemilik kebun sawit
Karakter : Baik, perhatian terhadap parman dan gunawan
- Mandor Tambi : ( Harjit )
Karakter : Displin dan bertanggung jawab




- Zulfa :
Karakter : Rajin bekerja, luwes dalam bergaul
- Tuan Ramansyah : Anak Pak Manggar
Karakter : Sombong, angkuh, lupa daratan, merampas hak orang lain
- Rukiyah : Istri Mandor Tambi
Karakter : Sayang terhadap keluarga
- Bob Moro : Napi Philipina
Karakter : Keras
- Gomes : Temanya Gunawan
Karakter : Penipu
- Ibu Bandi :
Karakter : Suka menolong
- Iskandar : Serumah Bunawan
Karakter : Sok Tahu
- Parno : Serumah Bunawan
Karakter : Tidak Ikhlas
- Amin : Anak Pak Cik Rahman
Karakter : Suka Menolong
- Mr. Feng : Manajer Perusahaan Batu
Karakter : Giat dan Disiplin
- Pak Cik Rahman : Ketua Mesjid dan juga mandor
Karakter : Pemerhati
- Bu Mardiya : Guru SD TKI
Karakter : Tulus
- Bob :
Karakter : Pemberani
- H. Mansor :
Karakter : Keras
- Dayang : Istri Bunawan
Karakter : Sayang sama keluarga
- Herman : Anak Gunawan
Karakter : Manja


2. TEMPAT DAN PERISTIWA
a. Disebuah desa yang bernama baron Kecamatan Kertosona nganjuk Jawa Timur
- Jadi buru orang kaya
b. Tarakan
- Tempat tinggal orang tua parman
c. Nunukan, pasir putih
- Tempat singgah / Transit menuju tawau
d. Bandar tawau
- Tempat awalnya meniti karir sebagai TKI
e. Penjara Air panas tawau
- Tempat parman disel / penjara
f. Labuan Malaysia
- Tempat suksesnya parman
3. WAKTU DAN PERISTIWA
- Tahun 1965 di Tarakan Kalimantan Timur waktu masih berkumpulnya bersama keluarga dan sanak saudaranya
- Tahun 1977 dari Jawa kembali ke Tarakan, ke Nunukan untuk berangkat ke Tawau
4. GAYA PENUTURAN
Penulis hanya menjadi penyalur ( dalang ) dalam cerita tersebut
5. Nilai – nilai yang terpendam atau kesan
a. Takdir, jodoh dan ajal adalah rahasia Tuhan, yang tak seorang pun tahu, siapa kapan dan dimana
b. Tuhan akan memberikan cobaan kepada umatnya sesuai dengan kemampuannya
c. Apapun yang terjadi srmua itu ada hikmahnya
d. Ketabahan dan kesabaran dalam menghadapi tantangan hidup, akan membuahkan hasil
e. Manusia yang selalu ingat sang penciptanya, mengerjakan segala perintahnya dan menjauhi segala larangan akan selalu diberi kemudahannya
f. Jangan mudah putus asa dan menyerah dalam menghadapi hidup
g. Allan SWT tidak pernah mengubah nasib seseorang jika orang tersebut tidak mau berusaha merubah nasibnya sediri

Read More......

Sunday, October 18, 2009

SELINGKUH

Aku ingin selingkuh.
Bersama bayang malam rindu.
Yang pernah,menjerat cinta.
Dari kenangan masa lalu.
Aku ingin selingkuh.
Dari jauh bersama samar suaramu.
Membisikkan kata menyimpan rindu.
Pada saat kau masih bersamaku.
Benar kata,kicauan burung pagi.
Angin malam tak pernah ingkar janji.
Rindunya,tak pernah di bagi.
Hanya pada pelangi,dia sebarkan warna warni.
Itupun buat hujan dan sang mentari.
Aku ingin selingkuh.
Padamu,yang kau janjikan rindu.
Padamu,yang tak ingin berbagi.
Kecuali,pada diriku yang telah membuatmu ,cemburu

Read More......
SELAMAT DATANG DI WEBSITE NOVEL DIATAS PELANGI CINTA

 

Design CHE